Korban Meninggal Tragedi Stadion Kanjuruhan, Ini Penjelasan Menko Polhukam Mahfud Md

- 3 Oktober 2022, 08:00 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto: PMJ News/Polri TV)
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto: PMJ News/Polri TV) /

Realitasttu.com - Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 127 orang, tragedi tersebut bukan disebabkan bentrok antarsuporter. Korban meninggal dunia karena desak-desakan dan terinjak. Hal ini disampaikan oleh Menko Polhukam Mahfud Md.

Dikutip dari pmjnews.com, "Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dgn Arema. Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton," tulis Mahfud dalam akun Instagram pribadinya, Minggu, 2 Oktober 2022.

"Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema. Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter," sambungnya.

Baca Juga: Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Korban Meninggal Sudah 125 Orang

Lanjut Mahfud mengatakan, aparat keamanan sebelumnya sudah mengusulkan agar pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang dilaksanakan pada sore hari.

"Jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang," ujarnya.

Namun, Lanjut Mahfud, usulan itu tidak dilakukan panitia pelaksana. "Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000," tuturnya.

Baca Juga: Lakalantas, Sekda NTT Meninggal Dunia

"Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dgn baik," imbuhnya.***

Halaman:

Editor: Agustinus Abatan

Sumber: pmjnews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x