Partai Penguasa Maladewa Adakan Pemilihan Pendahuluan Presiden Dengan Taruhan Tinggi

- 28 Januari 2023, 12:59 WIB
Pendukung mantan Presiden Mohamed Nasheed berkumpul di rapat umum kampanye di Male pada 26 Januari 2023 (Fayaz Moosa/ Mihaaru)
Pendukung mantan Presiden Mohamed Nasheed berkumpul di rapat umum kampanye di Male pada 26 Januari 2023 (Fayaz Moosa/ Mihaaru) /

Realitasttu.com - Partai penguasa Maladewa akan mengadakan pemilihan pendahuluan yang mengadu Presiden Ibrahim Mohamed Solih melawan mantan sekutunya dan pemimpin pertama yang dipilih secara demokratis di negara itu, Mohamed Nasheed.

Dikutip dari aljazeera, Pemilihan yang diperebutkan dengan ketat pada hari Sabtu mengikuti kampanye yang sengit, dengan Nasheed membingkai pemilihan sebagai pilihan antara otokrasi dan demokrasi, dan menuduh Solih melakukan kecurangan dan penyuapan suara tuduhan yang dia bantah.

Permusuhan antara keduanya telah menimbulkan kekhawatiran gejolak baru di tujuan wisata populer Samudera Hindia, empat tahun setelah Maladewa memilih mantan Presiden Abdulla Yameen.

Baca Juga: Penanaman Ribuan Anakan Kopi Oleh Peserta Mabim Fakultas Pertanian, Prodi Agrotek

Yang telah mengawasi tindakan keras terhadap perbedaan pendapat , termasuk dengan memenjarakan atau memaksa ke pengasingan hampir semua orang. saingan politiknya, menangkap hakim Mahkamah Agung, dan menutup media kritis dan independen.

Beberapa juga khawatir pemungutan suara dapat memecah belah Partai Demokrat Maladewa (MDP) yang berkuasa menjelang pemilihan presiden bulan September, karena Nasheed belum menyatakan bahkan ketika didorong oleh wartawan apakah dia akan mendukung Solih jika dia kalah.

“Maladewa belum pernah melihat pemilihan pendahuluan yang lebih kontroversial,” tulis Fazeena Ahmed, editor di Mihaaru, sebuah situs berita terkemuka. "Baik tim kampanye Nasheed dan Solih telah melewati garis merah," katanya.

Baca Juga: Panggung Boneka Jadi Sarana Khotbah Natal PAR Getsemani Madar, Alor Pantar

Hudslinging dan hinaan tanpa henti berarti "kedua belah pihak sekarang berada pada titik di mana tidak jelas apakah mereka akan dapat bersatu dan bekerja sama untuk pemilihan presiden mendatang", tambah Ahmed.

Halaman:

Editor: Agustinus Abatan

Sumber: Aljazeera.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x