Pawai 150 Hari Gandhi Telah Berakhir, Tetapi Apakah Itu akan Menghidupkan Kembali Kongres, Simak Ulasannya

- 31 Januari 2023, 00:45 WIB
Pemimpin Partai Kongres oposisi India Rahul Gandhi berbicara pada rapat umum saat salju turun di Srinagar, di Kashmir yang dikelola India (Mukhtar Khan / AP Photo)
Pemimpin Partai Kongres oposisi India Rahul Gandhi berbicara pada rapat umum saat salju turun di Srinagar, di Kashmir yang dikelola India (Mukhtar Khan / AP Photo) /

“Dia (Gandhi) telah bangkit sebagai pribadi dan pemimpin yang bisa merasakan sakit dan berempati dengan aam aadmi (orang biasa). Dan inilah pemimpin yang dibutuhkan bangsa kita,” kata Sakib kepada Al Jazeera dari lembah Kashmir.

“Dia adalah satu-satunya harapan kita.”

Menghidupkan kembali harapan untuk 'comeback'

Partai Kongres telah memerintah India selama total hampir 60 tahun sejak kemerdekaan pada tahun 1947, tetapi pengaruhnya telah berkurang tajam sejak kalah dalam pemilihan nasional dari BJP pada tahun 2014, diikuti oleh banyak kekalahan dalam pemilihan negara bagian dan lokal pada tahun-tahun berikutnya. 

Baca Juga: Panggung Boneka Jadi Sarana Khotbah Natal PAR Getsemani Madar, Alor Pantar

Partai itu saat ini memegang mayoritas yang jelas hanya di tiga dari 31 negara bagian dan wilayah persatuan India, dengan para analis menunjuk pada kurangnya kerangka ideologis partai yang jelas dan ketidakmampuannya untuk melepaskan pengaruh keluarga Gandhi karena hasil pemilihannya yang buruk.

Menurut National Election Watch dan Association for Democratic Reforms, total 399 kandidat elektoral keluar dari Kongres untuk bergabung dengan partai lain antara 2014 dan 2021. Selama periode itu, partai tersebut kalah dalam 39 dari 49 pemilihan negara bagian.

Dan sementara banyak pemimpin Kongres terkemuka telah menghadapi ketidakpuasan publik selama bertahun-tahun, di bawah kepemimpinan de facto Rahul Gandhi yang sering digambarkan sebagai politisi yang tidak kompeten dan enggan oleh sebagian media India perolehan elektoral partai menyentuh posisi terendah dalam sejarah.

Baca Juga: BPJS TK Unit Cabang Atambua Serahkan Santunan Kematian Secara Simbolis di Desa Eban

Pada pemilihan umum 2014 dan 2019, masing-masing hanya memenangkan 44 dan 52 kursi dari 543 kursi.

Halaman:

Editor: Agustinus Abatan

Sumber: Aljazeera.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x