Pawai 150 Hari Gandhi Telah Berakhir, Tetapi Apakah Itu akan Menghidupkan Kembali Kongres, Simak Ulasannya

- 31 Januari 2023, 00:45 WIB
Pemimpin Partai Kongres oposisi India Rahul Gandhi berbicara pada rapat umum saat salju turun di Srinagar, di Kashmir yang dikelola India (Mukhtar Khan / AP Photo)
Pemimpin Partai Kongres oposisi India Rahul Gandhi berbicara pada rapat umum saat salju turun di Srinagar, di Kashmir yang dikelola India (Mukhtar Khan / AP Photo) /

Khurshid mengakui partai harus meningkatkan upaya untuk menyebarkan pesannya tetapi menyatakan keyakinannya bahwa pawai tersebut telah menyebabkan perubahan cara pandang publik terhadap Kongres dan Gandhi. 

“Naluri politik saya mengatakan bahwa orang mulai memandang Rahul sebagai seseorang yang memiliki kemampuan untuk menarik perhatian orang, tidak hanya di kantong, tetapi di seluruh negeri,” katanya.

Hanya upaya 'rebranding' lainnya

Tetapi bagi BJP, pawai itu hanyalah upaya gagal lainnya untuk mengubah citra Gandhi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Hari Ini Melantik Yudo Margono Menjadi Panglima TNI

“Tujuan yatra ini bukan untuk menyatukan oposisi, seperti yang diklaim,” kata Gopal Krishna Agarwal, juru bicara nasional BJP, kepada Al Jazeera.

“Partai Kongres hanya mencoba untuk meluncurkan kembali Rahul Gandhi dan upaya ini telah berlangsung cukup lama,” katanya.

Sebuah studi bulan ini menemukan bahwa hanya 13 persen responden yang menganggap pawai tersebut sebagai latihan "merek ulang" Gandhi, sementara 29 persen sangat yakin itu adalah keberhasilan dalam menyatukan massa.

Namun, 37 persen masih percaya pawai tidak akan menghasilkan suara untuk Kongres, menurut survei CVoter, yang dilakukan oleh konglomerat media India Today Group.

Kembali ke Srinagar, Ishita Sedha yang berusia 32 tahun, seorang loyalis Kongres yang gigih, bersiap untuk kembali ke kampung halamannya di Uttarakhand pada puncak perjalanan selama 150 hari.

Halaman:

Editor: Agustinus Abatan

Sumber: Aljazeera.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x