PP Muslimat NU bersama YAICI ‘Upgrade’ Literasi Gizi Masyarakat Mamuju untuk Mencapai Generasi Emas 2045

- 27 Agustus 2023, 20:49 WIB
PP Muslimat NU bersama YAICI ‘Upgrade’ Literasi Gizi Masyarakat Mamuju untuk Mencapai Generasi Emas 2045
PP Muslimat NU bersama YAICI ‘Upgrade’ Literasi Gizi Masyarakat Mamuju untuk Mencapai Generasi Emas 2045 /Dok./

Realitasttu.com - Stunting masih menjadi persoalan di banyak provinsi di Indonesia. Meski prevalensi stunting secara nasional dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan penurunan, namun beberapa daerah di Indonesia mengalami prevalensi stunting di atas angka nasional.

Sulawesi Barat misalnya, SSGI 2022 menunjukan prevalensi stunting Sulawesi Barat mencapai 33,8 persen dan berada di urutan kedua setelah NTT.

Pernikahan anak yang masih menjadi tantangan Sulawesi Barat menjadi salah satu faktor penentu stunting. Sebagaimana diketahui, stunting erat kaitannya dengan kesiapan dan kecukupan gizi calon ibu, hingga penerapan pola asuh dimasa 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK).

Dalam sosialisasi gizi yang digelar PC Muslimat NU Kab Mamuju dan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) yang dilakukan di Puskesmas Binanga pada Jum’at (25/8), kader posyandu dan masyarakat Binanga yang hadir diajak untuk memperhatikan asupan gizi anak, terutama membatasi konsumsi makanan dan minuman tinggi kandungan gula.

Baca Juga: TERBARU ! PT Indofood Sukses Makmur Buka Loker Untuk Empat Posisi yang Lowong, Lulusan SMA Segera Melamar

Dalam kesempatan itu pula terungkap, sebagian besar peserta yang hadir ternyata masih menggunakan kental manis sebagai minuman susu selepas masa ASI ekslusif atau setelah usia 6 bulan.

Ketua Bidang Kesehatan PP Muslimat NU Erna Yulia Sofihara dalam kesempatan itu mengatakan, PP Muslimat NU sebagai organisasi yang memiliki kader kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia memberi perhatian lebih terhadap pengentasan stunting, terutama di daerah-daerah yang menjadi locus stunting.

“Karena itu kita harus gencarkan sosialisasi dan edukasi langsung ke kader-kader kesehatan dan juga masyarakat terutama calon ibu dan ibu dengan balita. Salah satu penyebab gangguan masalah-masalah gizi anak adalah kebiasaan konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula yang tinggi. Kita harus pastikan anak diberi asupan yang sesuai dengan kebutuhan gizinya, dengan demikian kita bisa meningkatkan kualitas SDM dimasa mendatang,” jelas Erna.

Baca Juga: Pastikan Akses Layanan Mudah Tanpa Diskriminasi, Deputi Direksi Wilayah XI Spot Check RSUD Mgr Gabriel Manek S

Halaman:

Editor: Alfridus Ciompah

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x