"Dia(ketua KMPS) bawa kontrak kerja itu upahnya Rp 18 juta untuk 1 rumah dan kami tolak kalau Rp 18 juta kami tolak,dari situ dia bilang kuinyadu dong tanda tangan saja,selesai kerja kami akan tambahkan Rp 2 juta lagi,itu bonus untuk per kepala tukang makanya kami pegang itu bahasa,"Ungkapnya.
Maksimus mengaku,khusus untuk dirinya sudah mengambil uang tukang sebesar dua belas juta dua ratus lima puluh ribu rupiah.
Sehingga uang miliknya yang hingga saat ini belum dibayarkan sebesar tujuh juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah.
Maksimus mengaku hingga saat ini keberadaan ketua KMPS tidak diketahui lagi oleh pihaknya.
Baca Juga: Horoskop Libra Hari Jumat, 24 Maret 2023
Nomor telepon milik sang ketua KMPS pun hingga saat ini sudah tidak aktif lagi.
"Dia sudah tidak ada 1 minggu kemarin hari Jumat itu,setelah pencairan dia(ketua KMPS) langsung jalan entah kemana,telpon juga tidak aktif lagi,"Ungkapnya diamini oleh para tukang lainnya.
Vinsensius Tefa salah satu tukang lainnya mengaku dirinya dan tukang lain sudah menuntaskan pekerjaan pembangunan rumah sejak 2 bulan lalu.
Namun hingga saat ini,upah yang diterima oleh Vinsensius dan rekan sebesar Rp 11,2 juta.
Sehingga sisa upah yang belum dibayarkan,tambahnya,sebesar Rp 8,2 juta.