Budidaya Mentimun, Kelompok Tani Perempuan di Belu Raup Jutaan Rupiah

- 2 Juni 2022, 20:09 WIB
Ibu ibu sedang panen mentimun/ Realitas
Ibu ibu sedang panen mentimun/ Realitas /

 

 

Realitasttu.com - Pertanian holtikultura memang sangat menjanjikan untuk pemenuhan kebutuhan ekonomi rumah tangga.

Hal inilah yang menggerakan kelompok tani suka maju di Desa Davala, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terdiri dari kaum ibu - ibu untuk mengelola lahan dan dijadikan kebun holtikultura.

Di lahan seluas 1,2 hektare di Desa Davala, Kecamatan Tasifeto Timur, ibu - ibu mengolahnya menjadi areal perkebunan mentimun.

Baca Juga: Pemanfaatan Dana Desa Menuju Kemajuan Desa

Kebersamaan dan ketekunan ibu - ibu sangat nampak, mulai dari melakukan pengolahan lahan, pembibitan serta pemeliharaan tanaman agar terhindar dari serangan hama.

Kelompok tani dengan nama Kelompok Tani suka maju ini hanya terdiri dari ibu - ibu rumah tangga.

Awalnya para ibu ini hanya menjalankan tugas rumah tangga seperti biasanya, namun karena desakan ekonomi rumah tangga, para ibu ini kemudian mencoba mencari peluang penghasilan tambahan melalui pertanian holtikulurta.

Baca Juga: Presiden Akan Lakukan Kunjungan Kerja ke Sumba Timur Hari ini

Ketua Kelompok Tani, Maria Dahu, saat dikonfrimasi Kamis, 02 Juni 2022, mengisahkan, sebelumnya lahan ini merupakan lahan pertanian tomat yang awalnya mereka tanami dengan ratusan pohon tomat.

Namun dalam perjalanan waktu, petani tomat makin berjamuran, harga tomat pun menjadi drop di pasaran. Ibu - ibu ini kemudian bersepakat merombak kondisi bedeng tomat untuk diolah kembali menjadi kebun mentimun.

"Pertama tomat, yang kedua baru mentimun. Karena su banyak yang jual tomat to, jadi terakhir kami ganti ke mentimun saja," ujarnya.

Baca Juga: Pertandingan Sepakbola, Pemain dan Penonton Bentrok di Bondowoso

Dari hasil usaha selama tiga bulan, akhirnya membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Ratusan buah mentimun segar sudah bisa dipanen setiap dua hari untuk dijual ke pasar.

Buah mentimun yang dipanen biasanya dijual ke pasar atambua, dengan harga per karung 150 ribu rupiah.

Maria Dahu menambahkan, hingga saat ini ia bersama teman - temannya sudah berhasil panen 93 karung mentimun dan habis terjual dengan mendapat nominal uang senilai Rp. 13.950.000.

"Yang pertama 40 karung, yang kedua 39 karung, dan yang ketiga ini 13 karung saja. Lumayan kami bisa pakai untuk keperluan hidup," ujar Maria.***

Ibu ibu sedang panen mentimun/ Realitas
Ibu ibu sedang panen mentimun/ Realitas

Editor: Yulius S. Amuna


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah