Network
Realitasttu.com - Pmerintah mesti menjelaskan ke publik mengapa pengadaan solar sel untuk puskesmas di TTU senilai 12 milyar lebih itu, sampai dengan batas waktu penandatangan kontrak tanggal 21 Juli 2022, belum jelas siapa pemenangnya.
Hal ini disampaikan Direktur Lembaga
Lembaga Advokasi Anti Kekerasan Masyarakat Sipil (Lakmas) Cendana Wangi, Viktor Manbait pada Jumat, 12 Agustus 2022.
Dikatakan Viktor, Pada hal pemda sudah melakukan penilaian atas 3 perusahaan dimana ada dua perushaan yang telah memiliki sertifikat TKDN sementara yang lainya tidak memiliki sertifikat TKDN.
Baca Juga: Seorang Perempuan Diberi Uang Rp1 Juta Karena Gagal Tonton Film Pengabdi Setan 2
"Namun pemerintah daerah dalam hal ini dinas kesehatan belum menetukan siapa yang punya kualifikasi sebagai perusahaan pengadaannya," ungkap Manbait.
Selai itu Viktor mengatakan, projek lain yang juga bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) seperti RSP Ponu sudah di tanda tangani kontrak kerjanya dan sudah mulai peletakan batu pertamanya.
"Ada apa sebenarnya Dinas Kesehatan TTU, sehingga sudah ada penyedia jasa pengadaan solar cel yang penuhi syarat, tetapi tidak ditentukan penyediaan sehingga dana DAK yang telah tersedia tidak dapat diserap. Sehingga merugikan pemerintah daerah karena dana dak tersebut mesti di kembalikan," ungkapnya.
Baca Juga: Mengenal Sosok Deolipa Yumara, Pengacara Bharada E
