Network
Realitasttu.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu terus berupaya mengurangi kemiskinan ekstrem ditahun 2024, dengan menggandeng USAID ERAT melaksanakan Lokakarya Pemanfaatan dan Pemadanan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kabupaten Belu, Kamis, 6 Juli 2023, di Aula Hotel Timor Atambua. Kegiatan tersebut dihadiri Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Belu.
Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens mengatakan upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem harus dilakukan secara konvergen melalui konsolidasi, integrasi dan harmonisasi pelaksanaan berbagai intervensi yang tepat sasaran. Upaya pengentasan kemiskinan sesungguhnya telah banyak dilakukan oleh Pemerintah, namun tingkat kemiskinan belum juga menunjukkan penurunan yang signifikan.
“Data yang dikeluarkan BPS menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten Belu pada tahun 2022 sebesar 14,84 persen atau 33.980 jiwa. Sedangkan data yang dikeluarkan oleh Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kabupaten Belu pada tahun 2021 mencapai 69.506 jiwa atau 13.134 KK,” papar Wabup Aloysius.
Dari perbedaan data ini, jelas Wabup Belu bahwa akan dilakukan pemadanan sehingga menghasilkan data yang benar-benar valid, oleh karena itu penanggulangan kemiskinan harus dilakukan secara konvergen melalui konsolidasi, integrasi dan harmonisasi pelaksanaan berbagai intervensi yang tepat sasaran.
“Pemerintah Kabupaten Belu berkomitmen untuk menindak lanjuti arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, bahwa angka kemiskinan ekstrem harus nol pada tahun 2024, sehingga perlu dilakukan upaya penurunan angka kemiskinan melalui kolaborasi intervensi,” tandasnya.
Baca Juga: Sekda Johanes Andes Tekankan, Kesehatan Menjadi Komponen Penting Wujudkan Indonesia Emas 2045
Program Koordinator Asistensi PKE USAID ERAT NTT, Ahmad Hedar mengatakan pihaknya sangat mendukung pelaksanaan P3KE. Dukungan tersebut sebagai bagian berkelanjutan dari dukungan USAID ERAT sebelumnya.
