Pedagang Pakaian Alih Profesi Jadi Pengusaha Batu Bunga

1 November 2022, 16:17 WIB
Foto : Batu Bunga/Agus realitasttu.com /

Realitasttu.com - Salah satu warga Kelurahan Kefa Selatan, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara yang bekerja sebagai pedagang pakaian sejak tahun 1996 memilih beralih profesi menjadi pengusaha batu bunga.

Pedagang pakaian ini memilih beralih profesi menjadi pengusaha batu bunga sejak tahun 2012.

Sri Murdini, saat dijumpai awak media Selasa, 1 November 2022 mengatakan, ia mulai berjualan pakaian sejak tahun 1996 namun pada tahun 2012 ia memilih beralih profesi menjadi pengusaha batu bunga dikarenakan umurnya yang terbilang sudah tidak muda lagi.

"Saya memilih beralih profesi menjadi pengusaha batu bunga karena umur saya yang sudah tua, sehingga saya memilih untuk membuka usaha sendiri dirumah, sehingga bukan saya yang mencari uang tapi uang yang mencari saya," ujar Sri.

Baca Juga: Hendra Kurniawan Resmi Diberhentikan Dari Polri Setelah Menjalani Sidang KKEP

Lanjut ia mengatakan bahwa ada sebanyak 12 orang yang ia pekerjakan pada perusahaannya tersebut.

"Saya punya karyawan sebanyak 12 orang yang bekerja sebagai pencetak batu bunga," katanya.

Lebih jauh ia mengatakan, harga jual batu bunga ini berfariasi mulai dari 10 ribu hingga 40 ribu rupiah tergantung ukuran besar dan kecilnya.

Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Menghadiri Upacara Wisuda Prabhatar Akademi TNI dan Akademi Kepolisian

"Ya harga batu bunga ini sesuai dengan ukuran kalau yang kecil 10 ribu perbiji sedangkan yang besar 40 ribu perbiji," ucapnya.

Lanjut ia menambahkan bahwa penghasilan perharinya bisa mencapai 1 juta lebih sedangkan penghasilan perbulannya mencapai puluhan juta rupiah, namun pencapaian tersebut sebelum adanya virus corona, sedangkan saat sekarang ini penghasilannya merosot karena adanya virus corona.

Baca Juga: Kesaksian Susi Ditanggapi Terdakwa Bharada E Bahwa Banyak Bohongnya

"Sebelum adanya virus corona itu memang ramai pembeli sehingga pendapatan bulanannya bisa mencapai puluhan juta rupiah sedangkan sekarang ini sepi pembeli," ungkapnya.

Sri mengatakan bahwa dengan adanya virus corona ini pembeli jadi sepi, dan ia berharap kedepan pembeli bisa kembali ramai.

"Saya berharap kedepan pembeli bisa kembali ramai seperti dulu," harapnya.***

Editor: Agustinus Abatan

Tags

Terkini

Terpopuler