Jelang Pertemuan OPEC+, Harga Minyak Menguat di Asia

- 5 September 2022, 09:47 WIB
Ilustrasi Pertamina / Realitasttu.com
Ilustrasi Pertamina / Realitasttu.com /

Harga minyak telah jatuh dalam tiga bulan terakhir berturut-turut, setelah menyentuh tertinggi multi-tahun pada Maret, di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga dan pembatasan COVID-19 di beberapa bagian China, importir minyak mentah utama dunia, dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan mendinginkan permintaan minyak.

Pada pertemuan mereka pada Senin, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, dapat memutuskan untuk mempertahankan tingkat produksi saat ini atau bahkan memangkas produksi untuk meningkatkan harga, meskipun pasokan tetap ketat.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Partai Buruh : Pemerintah Harus Transparan Menunjukkan Biaya Produksi BBM

"Sementara kami memperkirakan kelompok untuk mempertahankan produksi tidak berubah, retorika mungkin bullish karena terlihat menahan penurunan harga baru-baru ini," kata analis ANZ dalam sebuah catatan, dikutip dari Reuters.

Rusia tidak mendukung pengurangan produksi minyak saat ini dan kemungkinan OPEC+ akan menjaga produksinya tetap stabil ketika bertemu pada Senin, Wall Street Journal melaporkan pada Minggu (4/9/2022), mengutip orang yang mengetahui masalah tersebut.

Baca Juga: Ini 3 Faktor Penyebab Kesehatan Mental Terganggu

Sementara itu, negosiasi berlarut-larut dalam upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 Barat dengan Iran. Kesepakatan untuk melakukannya dapat memungkinkan Teheran untuk meningkatkan ekspor dan meningkatkan pasokan global.

Gedung Putih pada Jumat (2/9/2022) menolak menghubungkan kesepakatan itu dengan penutupan penyelidikan oleh pengawas nuklir PBB sehari setelah Iran membuka kembali masalah itu, menurut seorang diplomat Barat.***

 

 

Halaman:

Editor: Alfridus Ciompah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah