Konsumsi Daging Anjing Tertinggi Ada Pada Beberapa Negara Ini, Berikut Ulasannya

- 15 Juni 2024, 20:05 WIB
Daging Anjing/Pixabay
Daging Anjing/Pixabay /

Realitasttu.com - Kebanyakan orang di berbagai negara sudah terbiasa mengkonsumsi daging anjing, namun ada juga sebagian orang yang tidak mengkonsumsi daging anjing.

Daging Anjing biasanya diolah dengan cara dicampuri bumbu lalu dikukus, selain itu ada juga yang hanya melumuri dagingnya dengan garam serta penyedap rasa lalu dipanggang hingga masak kemudian langsung dikonsumsi.

Daging anjing juga sudah biasa dikonsumsi orang dari ribuan tahun yang lalu di beberapa belahan dunia, terutama beberapa Negara di Asia dan Afrika.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Buka Rekrutmen Pegawai Periode Tahun 2024, Usia 25 Tahun Merapat

Di sana daging anjing dianggap sebagai makanan pokok, seperti halnya daging sapi dan ayam dalam budaya Barat. Daging anjing secara historis dan saat ini memiliki peran penting dalam banyak kebudayaan.

Melansir World Population Review, Asia adalah benua dengan konsumsi daging anjing paling luas. Ada 30 juta anjing dibunuh untuk konsumsi manusia setiap tahunnya menurut perkiraan Humane Society International. Anjing yang dibunuh sering kali dicuri secara ilegal dari rumah orang dan dibawa untuk disembelih.

Konsumsi daging anjing dikatakan paling umum di China, Korea Selatan, Filipina, Thailand, Laos, Vietnam, Kamboja, dan wilayah Nagaland di India. Meski begitu, konsumsi daging anjing menjadi kurang populer di banyak negara, karena generasi muda lebih cenderung menganggap anjing dan kucing sebagai teman dibandingkan sebagai makanan.

Baca Juga: BMKG : Gempa 5.0 Guncang Enggano, Bengkulu

China adalah konsumen daging anjing terbesar di dunia dan diperkirakan mengonsumsi 10 juta anjing (dan empat juta kucing) per tahun. Daging anjing telah menjadi tradisi di China selama ribuan tahun dan masih dimakan di banyak wilayah di negara tersebut.

Halaman:

Editor: Agustinus Abatan

Sumber: CNBC Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah