Wujudkan Belu Sebagai Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba

- 30 September 2022, 23:23 WIB
Wabup Belu, Aloysius Haleserens Sedang Memberi Aarahan di Rakor P4GN dengan Stakeholder di Aula PLBN Motaain/Prokopimbelu
Wabup Belu, Aloysius Haleserens Sedang Memberi Aarahan di Rakor P4GN dengan Stakeholder di Aula PLBN Motaain/Prokopimbelu /
Realitasttu.com - Pemerintah Kabupaten Belu dan BNN Provinsi NTT bersinergi untuk mewujudkan Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba, Menuju Indonesia Bersinar (Bersih Dari Narkoba). Perwujudan tersebut ditandai dengan Penandatanganan Komitmen Bersama tentang Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) oleh Wakil Bupati Belu dan Kepala BNNP Provinsi NTT serta Unsur Forkopimda Belu.
 
Wakil Bupati Belu, mengatakan bahwa, kerugian terbesar dari penyalahgunaan narkotika adalah pelemahan karakter individu yang menyebabkan melemahnya ketahanan masyarakat sebagai awal dari kehancuran bangsa dengan angka kematian sebesar 30-50 orang per hari.
"Para pengedar narkoba terus bergerak dan menemukan cara-cara baru untuk mengelabui aparat hukum dan keamanan. Mereka sudah mulai memanfaatkan orang-orang yang tidak dicurigai, anak-anak dan wanita dimanfaatkan untuk menjadi kurir narkoba. Modus operandi mereka selalu berubah," jelas Wabup Belu di Rakor P4GN dengan Stakeholder yang berlangsung di Aula PLBN Motaain, Tasifeto Timur, Belu-NTT, Rabu (28/09/2022)
 
Posisi Kabupaten Belu yang berada pada titik perbatasan antar negara, tentunya memberikan satu point tersendiri terkait rawannya penyelundupan narkotika.
"Pintu-pintu masuk ke wilayah Kabupaten Belu masih sangat terbuka. Kehadiran PLBN Motaain dan beberapa PLBN lainnya diharapkan dapat meminimalisir penyelundupan akan tetapi masih banyaknya jalur-jalur tradisonal yang minim pengawasan yang merupakan tantangan tersendiri," katanya.
 
Pengungkapan kasus penyalahgunaan dan peredaran Narkotika di Kabupaten Belu beberapa tahun terakhir telah membuka mata kita bahwa ancaman itu nyata.
"Kejahatan narkotika harus dihentikan, harus dilawan, dan tidak bisa dibiarkan lagi. Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Belu harus lebih tanggap terhadap ancaman bahaya narkoba," tutur Wabup.
 
Kita semua harus bersinergi, mengolaborasi dan memobilisasi sumber daya yang dimiliki seluruh komponen, baik kalangan pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat.
"Hal ini dapat memperkuat kemampuan daerah dalam mengantisipasi, mengadaptasi, dan memitigasi ancaman dan gangguan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Dukungan dan peran serta dari kita semua sangat diharapkan untuk mewujudkan Belu Bersih dan Bebas Dari Narkoba (BERSINAR) menuju Indonesia BERSINAR," tandasnya.
 
Kepala BNPP NTT, Brigjend Yuwono, Sik, M.Si, CHRMP mengatakan BNN RI sudah membuat rumusan dan kerja sama dengan Timur Leste, dan akan ditindaklanjuti.
"Konsep BNN dengan melakukan pertemuan dan saling bertukar informasi bertujuan untuk membangun jaringan secara strategis. Kita lakukan kolaborasi dengan semua pihak untuk pemberantasan narkotika di wilayah perbatasan," ujar Yuwono.***

Editor: Yulius S. Amuna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah