Selamatkan Sumber Mata Air di TTU dari Kekeringan, GLI Batch 3 Regional 5 NTT Lakukan Penghijauan

- 1 Februari 2024, 06:43 WIB
Oswin Pace Esterlino Nule, selaku ketua panitia cendana lestari bersama teman - teman saat melakukan penghijauan
Oswin Pace Esterlino Nule, selaku ketua panitia cendana lestari bersama teman - teman saat melakukan penghijauan /

Realitasttu.com - Demi melestarikan sumber air, Peserta Green Leadership Indonesia (GLI) batch 3 Regional Lima wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), bersama karang taruna dan Pemerintah Desa Taekas, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), melakukan penghijauan di dua lokasi sumber mata air demi mencegah kekeringan.

Melalui inisiatif Institut Hijau Indonesia yang merupakan organisasi yang berfokus pada program penguatan kapasitas generasi muda di bidang perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup, sejak tahun 2021, Institut Hijau Indonesia merancang program pendidikan Green Leadership Indonesia (GLI) bagi generasi muda.

Program tersebut didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan bekerja sama dengan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Perkumpulan HuMa, dan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI).

Baca Juga: 33 Kategori Penghargaan dari Shopee Super Awards 2023, Apresiasi untuk Seller hingga Creator

Pendidikan GLI telah berlangsung sebanyak dua angkatan (Batch) yang melibatkan lebih dari 500 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia. Saat ini, Program GLI tengah berjalan di angkatan ketiganya, dan Green Innovation Week (GROW) sebagai salah satu rangkaian Program GLI Batch 3.

Dalam kegiatan GROW, para peserta didik mengembangkan inisiatif hijau nyata di lingkungan sekitar. Pada rabu 31 Januari 2024, berangkat dari konsep GROW itu kemudian menjadi wahana bagi kelompok 4 Cendana Lestari, yang di ketuai oleh Oswin Pace Esterlino Nule, melakukan penghijauan di sekitar sumber mata air yang berlokasi di desa Taekas kecamatan Miomaffo Timur, kabupaten TTU

Kelompok cendana lestari beranggotakan empat orang yaitu Fadli Bouti, Hildegardis Marinan Sasi, Merlin Imer Kase dan Magdalena Kase. Keempat orang ini merupakan peserta GLI generasi ke tiga yang sebelum sampai ke tahap Grow, sudah terlebih dahulu melalui berbagai seleksi yang cukup ketat dan mendapat pembekalan secara virtual selama kurang lebih lima bulan.

Baca Juga: Bank Mandiri Buka Lowongan Kerja Terbaru, Ini Persyaratan yang Dibutuhkan

Peserta kegiatan dalam aksi penghijauan hari ini kurang lebih berjumlah tiga puluh orang yang berasal dari karang taruna dan pemeritah desa. Jenis pohon yang di tanam adalah mahoni dan jati putih. Lokasi penghijaun berada di dua titik yaitu gua Maria Fatima baen-Tuaemse dan kali Sine.

Kedua lokasi ini dinilai tepat karena merupakan sumber mata air yang sementara dalam keadaan terancam, karena produksi air berkurang dan perlu untuk diperhatikan dengan upaya penghijauan.

Pada kesempatan itu, Kepala Desa (Kades) Taekas melalui media ini berpesan kepada masyarakat tentang pentingnya melestarikan lingkungan.

Baca Juga: Berikut Daftar 9 Perusahaan Buka Loker Bagi Lulusan SMA/SMK

“Seluruh masyarakat desa Taekas harus bisa menjaga dan melestarikan lingkungan dengan baik, karena saya kwatir dengan produksi air yang semakin menurun, tentu akan sangat berpengaruh, karena kebutuhan manusia semakin meningkat," pesan Kades Taekas.

Pada kesempatan yang sama, Oswin Pace Esterlino Nule, selaku ketua panitia cendana lestari kepada wartawan mengatakan, dengan adanya masyarakat bertani dengan cara tebas bakar, dimana banyak pohon yang ditebang dan lingkungan sekitar sumber air menjadi tandus, sehingga mereka berinisiatif melakukan penghijauan.

“Alasan kami melakukan penghijauan disekitar area sumber air adalah karena pola pertanian tebas bakar yang sudah mendarah daging dengan masyarakat kita, sebenarnya sangat membahayakan keberadaan sumber air. Oleh karena itu salah satu solusi yang menurut kami tepat adalah penghijauan,” ujar ketua panitia cendana lestari, Oswin Pace Esterlino Nule.

Baca Juga: Horoskop Sagitarius Hari Rabu 31 Januari 2024

Kegiatan tersebut sukses berjalan dengan aman dan tertib, karena sekitar dua ratus anakan mahoni dan jatih putih berhasil di tanam di dua area sumber mata air.***

Editor: Agustinus Abatan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah