Baca Juga: Harga Migor Mulai Turun, Ini Harganya di Pasar Baru Kefamenanu
Menu akarbilan ini berbahan dasar tepung sagu dan dicampur dengan gula serta kacang hijau sebagai toping di atasnya.
Proses pembuatan akarbilan masih mempertahankan keaslian dari akarbilan itu sendiri yakni menggunakan kayu api, alat pemanggang berbentuk piring ceper yang terbuat dari tanah liat yang dalam bahasa daerah setempat disebut babilak.
Proses pembuatan akarbilan pun sederhana, mulai dengan mencampur adonan tepung sagu dengan gula hingga tercampur rata.
Baca Juga: Ratusan Calon Tekoda di Belu Berdesakan Cek hasil Kelulusan
Setelah itu, adonan tersebut dimasukan ke babilak dan di atasnya dilapisi dengan daun pisang.
Adonan yang sudah jadi kemudian dimasukan lagi ke dalam babilak sehingga tersusun dua babilak yang saling menindih. Hal ini dilakukan untuk menambah tekstur akarbilan menjadi lebih pipih.
Tidak berlangsung lama, hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit akan tercium aroma khas sagu bakar atau akarbilan dengan teksturnya berwarna coklat.
Baca Juga: Ribuan Calon Mahasiswa Universitas Timor Mengikuti UTBK SBMPTN Tahun 2022
Akarbilan pun siap untuk disantap. Akarbilan akan terasa lebih nikmat jika dinimkati dengan kopi maupun teh sebagai teman santapan.