Sekjen PBB Antonio Guterres Peringatkan Peralatan dan Personel Militer Harus Ditarik Dari Pabrik

- 19 Agustus 2022, 18:12 WIB
Ilustrasi pasukan Tentara/pixabay
Ilustrasi pasukan Tentara/pixabay /

Tidak segera jelas apakah Rusia akan menyetujui parameter tersebut.

Rusia sebelumnya menolak seruan internasional yang “tidak dapat diterima” untuk zona demiliterisasi di fasilitas itu, yang direbut oleh pasukan Rusia di awal perang tetapi terus dioperasikan oleh warga sipil Ukraina.

Kekhawatiran tentang pabrik meningkat pada hari Kamis ketika pihak berwenang Rusia dan Ukraina saling menuduh merencanakan untuk menyerang situs tersebut dan kemudian menyalahkan pihak lain.

Kyiv dan Moskow telah bertukar tuduhan tentang beberapa insiden penembakan baru-baru ini di Zaporizhzhia.

“Kami tidak menginginkan Chernobyl lagi,” kata Erdogan.

Baca Juga: Kunjung Unimor, Gubernur NTT Beri Kuliah Umum

Kepala IAEA Rafael Mariano Grossi telah berulang kali meminta Moskow dan Kyiv untuk bekerja sama agar memungkinkan lembaganya menilai keamanan pabrik.

Pertemuan di Lviv dipandang sebagai peluang bagi PBB dan Turki untuk mulai menguji kemungkinan penyelesaian negosiasi antara Kyiv dan Moskow.

Erdogan, yang melakukan kunjungan pertamanya ke Ukraina sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari, bersikeras bahwa perang harus diselesaikan melalui saluran diplomatik dan memperbarui tawarannya untuk bertindak sebagai mediator.

“Kami siap bertindak sebagai fasilitator atau mediator menuju tujuan menghidupkan kembali negosiasi,” katanya. "Yang penting adalah menemukan cara terpendek dan paling adil ke meja perundingan."

Halaman:

Editor: Agustinus Abatan

Sumber: Aljazeera.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah