Jelang Pertemuan OPEC+, Harga Minyak Menguat di Asia

- 5 September 2022, 09:47 WIB
Ilustrasi Pertamina / Realitasttu.com
Ilustrasi Pertamina / Realitasttu.com /

 

Realitasttu.com - Harga minyak menguat lebih dari satu dolar AS per barel di perdagangan Asia pada Senin, 5 September 2022.

Dikutip dari Antara melansir dari Reuters dengan judul Harga minyak menguat di perdagangan Asia jelang pertemuan OPEC+.

Memperpanjang kenaikan sesi sebelumnya karena investor mengamati kemungkinan langkah produsen OPEC+ untuk mengubah produksi dan mendukung harga pada pertemuan hari ini.

Baca Juga: Kasus Penikaman di Kanada, 15 Orang Luka-luka 10 Orang Meninggal

Minyak mentah berjangka Brent terangkat 1,43 dolar AS atau 1,5 persen, menjadi diperdagangkan di 94,45 dolar AS per barel pada pukul 00.54 GMT setelah naik 0,7 persen pada Jumat (2/9/2022).

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di 88,12 dolar AS per barel, menguat 1,25 dolar AS atau 1,4 persen, mengikuti kenaikan 0,3 persen di sesi sebelumnya.

Pasar AS ditutup untuk hari libur umum pada Senin.

Baca Juga: Panglima TNI Pastikan Kasus Tindak Pidana yang Libatkan TNI akan Diselesaikan Sesuai Prosedur Hukum

Harga minyak telah jatuh dalam tiga bulan terakhir berturut-turut, setelah menyentuh tertinggi multi-tahun pada Maret, di tengah kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga dan pembatasan COVID-19 di beberapa bagian China, importir minyak mentah utama dunia, dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan mendinginkan permintaan minyak.

Pada pertemuan mereka pada Senin, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, dapat memutuskan untuk mempertahankan tingkat produksi saat ini atau bahkan memangkas produksi untuk meningkatkan harga, meskipun pasokan tetap ketat.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Partai Buruh : Pemerintah Harus Transparan Menunjukkan Biaya Produksi BBM

"Sementara kami memperkirakan kelompok untuk mempertahankan produksi tidak berubah, retorika mungkin bullish karena terlihat menahan penurunan harga baru-baru ini," kata analis ANZ dalam sebuah catatan, dikutip dari Reuters.

Rusia tidak mendukung pengurangan produksi minyak saat ini dan kemungkinan OPEC+ akan menjaga produksinya tetap stabil ketika bertemu pada Senin, Wall Street Journal melaporkan pada Minggu (4/9/2022), mengutip orang yang mengetahui masalah tersebut.

Baca Juga: Ini 3 Faktor Penyebab Kesehatan Mental Terganggu

Sementara itu, negosiasi berlarut-larut dalam upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 Barat dengan Iran. Kesepakatan untuk melakukannya dapat memungkinkan Teheran untuk meningkatkan ekspor dan meningkatkan pasokan global.

Gedung Putih pada Jumat (2/9/2022) menolak menghubungkan kesepakatan itu dengan penutupan penyelidikan oleh pengawas nuklir PBB sehari setelah Iran membuka kembali masalah itu, menurut seorang diplomat Barat.***

 

 

 

Editor: Alfridus Ciompah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah