Simak Terjadinya Kualitas Udara yang Baik Dibawah Ini

- 3 September 2023, 20:48 WIB
Kualitas udara yang baik terjadi pada sore hari ( Agus Realitasttu.com)
Kualitas udara yang baik terjadi pada sore hari ( Agus Realitasttu.com) /

Realitasttu.com - Indonesia dilanda kualitas udara yang buruk dan menjadi perhatian serius, hingga saat ini banyak masyarakat yang terkena penyakit akibat kualitas udara yang buruk.

Kualitas udara terbaik di Indonesia terjadi dalam satu hari dan ternyata bukan pagi hari seperti yang dipikirkan banyak orang, namun justru terjadi pada sore hari, hal ini diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin.

Menkes Budi mengungkapkan hal itu berdasarkan pemantauan kualitas udara terkini, khususnya di area Jabodetabek, Indonesia, Budi mengatakan partikulat meter (PM) 2,5 akan mulai rendah pada sore hari menjelang malam, sementara pada pagi hari PM 2,5 akan berkembang dan mulai tinggi seiring dengan terik matahari yang semakin panas.

Selama ini kita beranggapan bahwa kualitas udara terbaik atau paling bersih terjadi di pagi hari. Namun, fakta di lapangan mengatakan sebaliknya. Ternyata, kualitas udara terbaik di Indonesia kini terjadi pukul 4-5 sore.

"Saya juga baru tahu. Kalau kita berpikir pagi itu yang paling bersih udaranya, itu salah besar. Ternyata yang paling bersih PM 2,5 itu jam 4 sampai jam 5 sore," kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 30 Agustus 2023.

Baca Juga: Junjung Tinggi Sportifitas Dalam Pertandingan, Efrem Abi Dinobatkan Sebagai Pemain Terbaik ETMC XXXII

Berdasarkan temuan tersebut, Budi mengimbau warga Jabodetabek untuk berolahraga di sore hari ketimbang pagi hari.

"Kalau mau lari, jangan lari pagi, lari sore. Ini datanya real," ujarnya.

Menurut Budi, data pemantauan itu berasal dari alat yang juga digunakan China dalam meminimalisir polusi udara di Ibu Kota mereka. Budi pun mengatakan Indonesia saat ini sudah memiliki total 674 alat tersebut yang harganya berkisar Rp3-4 juta per alat.

Ia menginginkan agar alat-alat tersebut dipasang di sejumlah titik, sehingga pemerintah memiliki data yang akurat dan real time terkait kondisi kualitas udara di daerah tersebut. Namun menurutnya, KLHK menyepakati untuk menyediakan satu alat canggih dan akan dipasang di sekitaran GBK.

Baca Juga: Kapolri Tegas Soal Judi : Ada Info Kita 'Pukul'

Selain itu, Budi juga menyarankan agar pemerintah memaksimalkan penggunaan empat alat lainnya untuk mengidentifikasi penyebab polutan, sehingga nantinya pemerintah tidak salah arah dalam memutuskan intervensi atas permasalahan polusi udara ini.

Empat alat itu, yakni high volume air sampler, gas chromatography mass spectrometry, X-ray fluoresence, dan fourier transform infra red.***

 

Editor: Agustinus Abatan

Sumber: beautynesia.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah