Songsong Hardiknas, Disdikdaya Gelar Pentas Seni Budaya Untuk Wujudkan Merdeka Belajar

1 Mei 2023, 07:57 WIB
Foto : Berlangsungnya pentas seni budaya /

Realitasttu.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Belu menggelar Pentas Seni Budaya, dalam menyongsong Peringatan dan refleksi akhir tahun pendidikan 2022 di Halaman Mall Perijinan Publik Timor-Atambua, Kamis (27/04/2023). Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Belu, Rinawati Br. P. Haleserens, SE, MM, Sekda Belu, Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu, Drs. Anton Suri serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu.

Kedatangan Bupati dan Wakil Bupati Belu, bersama Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Belu, disambut Drum Band persembahan dari Anak-anak PAUD Asisi Onaboi. Acara pentas seni budaya diawali dengan dengan Tarian Likurai dan Bidu persembahan dari Sanggar Bete Laloran. Gelaran Pentas Seni Budaya Tahun 2023 ini dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang biasa di peringati pada tanggal 2 Mei.

Pentas Seni Budaya yang mengambil Tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar” Kenali Negerimu, Kenali Budayamu” menampilkan berbagai perlombaan seperti  Likurai Kreasi, Tebe Tradisional, Musikalisasi Puisi yang diikuti pelajar SD dan SMP se-Kabupaten Belu. Kegiatan yang berlangsung selama 3 hari, yakni dari tanggal 27-29 April 2023 mengikutsertakan 24 tim dari 12 Kecamatan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak, S.I.K, Sejumlah Pimpinan OPD Limgkup Pemerintah Kabupaten Belu, Para Camat dan Seluruh Kepala Sekolah SD dan SMP se- Kabupaten Belu.

Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus  mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan ini mengacu kepada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Bahwa untuk memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia, diperlukan langkah strategis berupa upaya Pemajuan Kebudayaan melalui Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam Kebudayaan.

Baca Juga: Indikator Utama Mendapat TPP adalah Produktivitas dan Kedisiplinan

“Kegiatan ini dilakukan agar bagaimana kita memberikan panggung dan kesempatan kepada anak-anak didik untuk berekspresi. Hal ini sejalan dengan semangat Merdeka Belajar dengan Kurikulum Merdekanya bahwa proses pembelajaran itu fokus kepada pembangunan karakter,’ terangnya.

Dalam konteks ini, maka kemudian nilai-nilai karakter yang tersebut didalam profil Pelajar Pancasila bisa ditumbuhkan dan bisa dimaksimalkan serta bisa dioptimalkan dengan berbagai macam cara proses pembelajaran berdiferensiasi. Tidak hanya terjadi dalam satu ruang kelas pembelajaran dalam kegiatan intra kurikuler tapi juga dengan kegiatan seni budaya.

 “Kita coba tumbuhkan itu sehingga ada kepedulian bagi anak-anak kita untuk merasa bahwa dirinya betul-betul orang Belu yang mencintai nilai-nilai kesenian dan kebudayaan di Kabupaten Belu,” tambah Bupati.

Baca Juga: Binahong Mempunyai Khasiat Luar Biasa, Berikut Daftar Manfaat Bagi Kesehatan

Ia menambah, perjuangan membangun sumberdaya manusia melalui pendidikan merupakan salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Belu.

“Keberhasilan pembangunan bidang pendidikan tidak hanya ditunjukkan dengan tersedianya sarana prasarana pendidikan yang baik dan memadai serta terbangunnya intelektualitas peserta didik yang membanggakan, tetapi yang jauh lebih utama adalah terwujudnya karakter peserta didik dalam sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” katanya.

Dijelaskan pula, semangat merdeka belajar dalam mewujudkan profil Pelajar Pancasila menjadi titik tuju bagi penyelenggaraan pendidikan, yang salah satu nilai dasarnya adalah terwujudnya iman dan akhlak mulia.

Baca Juga: Menyongsong Hardiknas Tahun 2023, Prodi Biologi, Unimor Gelar Lomba Pidato

“Kita menyadari betul ada banyak tantangan dan dinamika dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan bermartabat di Kabupaten Belu. Mulai dari sarana prasarana yang perlu terus ditingkatkan, ketersediaan guru ASN yang terbatas, letak sekolah yang berada di daerah sulit dan terpencil hingga kesejahteraan guru yang harus terus diperhatikan,” jelasnya.

Dalam mengatasi persoalan tersebut jelas Bupati Belu, misalnya untuk memenuhi ketersediaan guru ASN melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan membuka kesempatan bagi GTT untuk menjadi ASN dan PPPK.

“Sedangkan untuk perbaikan sarana prasana dan mutu pendidikan akan terus ditingkatkan untuk memaksimalkan kualitas pembelajaran dengan berbagai terobosan dan langkah-langkah inovatif, seperti pembelajaran kelas rangkap, peningkatan kompetensi guru, fasilitasi guru penggerak dan lain sebagainya. Itu semua dimaksudkan untuk dapat menghadirkan pembelajaran yang berkualitas demi terwujudnya generasi emas yang berkarakter mulia,” jelas Bupati.

Baca Juga: Diskopnakertrans NTT Membuka Pendaftaran PBK, Berikut Jadwal dan Link Pendaftarannya

Menurut Bupati, sekarang adalah waktu yang tepat untuk kembali menyamakan arah perjalanan menuju satu tujuan bersama. Yakni pendidikan Indonesia yang maju, berkualitas dan bermartabat.

“Saya mengajak kepada segenap guru dan tenaga kependidikan semuanya se-Kabupaten Belu untuk memantapkan langkah, meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar dalam mendidik dan mencerdaskan anak-anak bangsa, dalam membangun dan mewujudkan generasi emas bangsa. Terus bentangkan layar semangat tanpa lelah, dengan serempak dan serentak, kita hadirkan inovasi dan transformasi, mewujudkan merdeka belajar di seluruh pelosok Kabupaten Belu,” pungkasnya.***

Editor: Agustinus Abatan

Tags

Terkini

Terpopuler