Lestarikan Kuliner Lokal di Perbatasan Negara RI - RDTL

2 Juni 2022, 21:17 WIB
/

 

 

Realitasttu.com - Setiap daerah di indonesia memiliki keberagaman budaya, salah satunya makanan khas masing masing daerah.

Di kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga masih memiliki makanan khas lokal, yakni akarbilan, yang terbuat dari bahan dasar sagu dari pohon gewang.

Makanan khas di Kabupaten Belu ini kini masih tetap dilestarikan oleh satu-satunya pengusaha kuliner di Kota Atambua.

Baca Juga: Budidaya Mentimun, Kelompok Tani Perempuan di Belu Raup Jutaan Rupiah

Jika anda datang ke Kota Atambua, Kabupaten Belu, akan sangat terkesan jika anda mencoba salah satu makanan khas yang dimiliki daerah ini.

Nama makanan ini adalah akarbilan yang dijual di lapak kuliner Ma Ona, salah satu pengusaha kuliner yang berada persis di jantung Kota Atambua, ibu kota Kabupaten Belu.

Lapak jualan ini mulai beroperasi pada sore hingga malam hari dengan menyediakan menu khas dari Kabupaten Belu. Kuliner ini juga biasanya paling laris di moment berbuka puasa setiap tahun.

Baca Juga: Harga Migor Mulai Turun, Ini Harganya di Pasar Baru Kefamenanu

Menu akarbilan ini berbahan dasar tepung sagu dan dicampur dengan gula serta kacang hijau sebagai toping di atasnya.

Proses pembuatan akarbilan masih mempertahankan keaslian dari akarbilan itu sendiri yakni menggunakan kayu api, alat pemanggang berbentuk piring ceper yang terbuat dari tanah liat yang dalam bahasa daerah setempat disebut babilak.

Proses pembuatan akarbilan pun sederhana, mulai dengan mencampur adonan tepung sagu dengan gula hingga tercampur rata.

Baca Juga: Ratusan Calon Tekoda di Belu Berdesakan Cek hasil Kelulusan

Setelah itu, adonan tersebut dimasukan ke babilak dan di atasnya dilapisi dengan daun pisang.

Adonan yang sudah jadi kemudian dimasukan lagi ke dalam babilak sehingga tersusun dua babilak yang saling menindih. Hal ini dilakukan untuk menambah tekstur akarbilan menjadi lebih pipih.

Tidak berlangsung lama, hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit akan tercium aroma khas sagu bakar atau akarbilan dengan teksturnya berwarna coklat.

Baca Juga: Ribuan Calon Mahasiswa Universitas Timor Mengikuti UTBK SBMPTN Tahun 2022

Akarbilan pun siap untuk disantap. Akarbilan akan terasa lebih nikmat jika dinimkati dengan kopi maupun teh sebagai teman santapan.

Harga akarbilan pun sangat bersahabat. Para pembeli dapat membeli satu paket yang berisi 4 potong akarbilan seharga 5 ribu rupiah saja.

Joni Pantah, Salah seorang pengunjung mengatakan ini merupakan satu satu kuliner khas daerah yang masih dipertahankan.

"Ya kalau kami lihat bagus, prospek kedepan juga bagus. Masyarkat mencari yang seperti ini dan memang satu - satunya di Atambua hanya ada di sini," katanya, Kamis, 02 Juni 2022.

Baca Juga: Pria di Kendari Diamankan Polisi Karena Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur

Sementara pengusaha kuliner, yang biasa disapa Ma ona, mengharapkan generasi muda di wilayah Perbatasan Negara RI - RDTL ini bisa ikut melestarikan makanan khas daerah ini, agar lebih dikenal ke luar daerah dan bisa dijadikan satu bidang usaha tersendiri.

"Saya kepingin anak anak mudah buat seperti apa yang saya buat, sehingga kita punya budaya makanan khas daerah ini tidak tertinggal tetapi tetap menjadi makan faforit orang yang datang dari luar," harapnya.***

Proses memasak akarbilan/ Realitas

Editor: Yulius S. Amuna

Tags

Terkini

Terpopuler