Cuaca Buruk, Rute Penyebrangan NTT Ditutup

13 Maret 2024, 18:09 WIB
Ilustrasi - Gelombang tinggi / ANTARA/Aditya Rohman/

Realitasttu.com - Seluruh rute penyebrangan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup sementara. 

Penutupan rute NTT ini dilakukan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Fery Cabang Kupang.

Hal ini dilakukan akibat cuaca Buruk yang terjadi di Nusa Tenggara Timur beberapa hari terakhir ini. Seperti angin kencang disertai gelombang tinggi yang terjadi di sejumlah wilayah perairan laut di provinsi berbasis kepulauan itu.

Baca Juga: Peringatan dari BMKG, Waspada Cuaca Ekstrem di Wilayah NTT

"Demi keselamatan, sementara waktu seluruh pelayaran di NTT ditutup, selain rute Kupang-Hansisi dan Hansisi-Kupang,” kata General Manager PT ASDP Fery Cabang Kupang, Sugeng Purwono di Kupang, Rabu, 13 Maret 2024 dikutip dari Antara. 

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa penutupan ini akan dilakukan sementara sejak Senin, tanggal 11 hingga 13 Maret 2024 hari ini. 

Menurut dia, penutupan sejumlah rute pelayaran di NTT itu bukan atas kemauan dari ASDP, tetapi memang sesuai dengan peringatan BMKG dan maklumat dari KSOP Kupang soal larangan berlayar akibat cuaca buruk.

Baca Juga: Anggota Polres TTU Gerak Cepat Bersama Warga Bersihkan Material Longsor di Jalan Perbatasan

Sugeng Purwono menambahkan bahwa berdasarkan peringatan dari BMKG berkaitan dengan cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah NTT, gelombang dengan ketinggian 4 meter terjadi di wilayah perairan NTT.

Dia menambahkan penutupan sementara sejumlah rute pelayaran itu belum bisa dipastikan sampai kapan, pihaknya akan kembali membuka rute penyeberangan di NTT jika cuaca sudah membaik.

Diketahui, sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG telah mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai ancaman gelombang tinggi sampai empat meter akibat cuaca ekstrem di perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga 14 Maret 2024.

Baca Juga: Longsor di Wilayah Perbatasan NKRI-RDTL, Polisi Tanggulangi Material Longsor

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau, Yandri Tungga.

Berdasarkan prakiraan BMKG, tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter berpeluang terjadi di Selat Sumba Bagian Barat, Laut Sawu Bagian Selatan, Samudera Hindia Selatan Sumba-Sabu, Perairan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia Selatan Kupang-Rote.

Sedangkan tinggi gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Perairan Utara Flores, Selat Sape, Selat Sumba Bagian Timur, Laut Sawu Bagian Utara, Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Ombai, dan Selat Wetar.

Baca Juga: Begini Cara Bayar Pajak Online Menggunakan Aplikasi SIGNAL Tanpa Harus Antri di Kantor

Yandri menjelaskan ancaman gelombang tinggi ini disebabkan adanya daerah pertemuan angin di wilayah NTT atau konvergensi dan pusaran angin masuk atau Sirkulasi Siklonik di sebelah Barat Daya wilayah NTT sehingga membentuk daerah perlambatan, pertemuan, dan belokan angin.

Selain itu, aktifnya Gelombang Equatorial Rosby dan Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) juga menyebabkan wilayah NTT berpotensi hujan sedang hingga lebat hingga ekstrem yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.

"Waspada adanya awan gelap atau cumulonimbus dapat menyebabkan angin kencang, perubahan arah angin, dan peningkatan tinggi gelombang yang terjadi secara tiba-tiba," ucap dia.

Baca Juga: BCA Sedang Membuka Lowongan Kerja, Lulusan S1 dan S2 Merapat

Atas peringatan dini ini, Yandri mengingatkan masyarakat yang akan melakukan perjalanan atau aktivitas menggunakan kapal laut agar memperhatikan informasi BMKG.***

Sebelumnya berita ini telah tayang di Antara dengan judul : ASDP Kupang tutup sementara seluruh rute penyeberangan di NTT.







Editor: Alfridus Ciompah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler