WNA Kalang Kabut Meninggalkan Malaysia Akibat Bekerja Secara Ilegal

2 Juli 2022, 09:35 WIB
Foto : ilustrasi bandar udara /

Realitasttu.com - Ribuan Warga Negara Asing (WNA), membuat pilihan menginap di bandara utama negara dan dermaga feri ketika mereka berebut untuk meninggalkan negara itu sebelum penegakan hukum terhadap ilegal dimulai pada Jumat 1 juli 2022.

Di kutip dari straitstimes.com, di Lokasi Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, terlihat banyak WNA tidur di tempat parkir mobil sementara ruang tunggu keberangkatan di KLIA2 ramai.

Ratusan WNA bahkan tidak bisa naik penerbangan yang sudah dijadwalkan mereka, karena staf konter tidak bisa menangani kerumunan besar.

Baca Juga: UMKM Merugi, Merchant Jadi Korban Saat Petisi Naikkan Harga Go Food dan Grab Food

Di Johor Baru, puluhan TKI ilegal nampak bergegas mengejar tenggang waktu program kalibrasi ulang.

Sementara di Dermaga feri Stulang Laut, ada banyak orang yang menunggu untuk pulang bersama feri ke Indonesia pada hari Kamis.

Baca Juga: Platform Dengan seenaknya Tentukan Hitungan Nilai Komisi yang Mencekik Merchant terutama UMKM.

Di antara mereka adalah petugas kebersihan Afni Juwana Harfal, 23, yang menjelaskan telah berada di Malaysia selama 10 tahun terakhir bersama keluarganya.

"Orang tua saya baru saja kembali ke Indonesia dan saya memutuskan untuk pulang juga, Saya berencana untuk memulai bisnis saya sendiri di kampung halaman saya di Tanjung Pinang, karena tidak banyak kesempatan kerja bagi saya di sini," ujarnya.

Baca Juga: Penyerang Liverpool Mohamed Salah Akhirnya Perpanjang Kontrak

Suaminya, petugas kebersihan Febriyadi Armadi, 25, mengatakan sudah berniat pulang sejak wabah Covid-19.

“Saya ingin pulang sejak tahun 2020 tetapi tidak dapat melakukannya karena masalah keuangan dan penutupan perbatasan, Dengan biaya hidup di sini semakin tinggi, saya memutuskan lebih baik memulai dari awal di kampung halaman kami," ungkap Febriyadi yang berada di Malaysia dari 2018.

Baca Juga: Di PEA Presiden Jokowi Membahas Empat Poin

Operator pabrik Rani,usia 40 tahun juga mengatakan dia berencana untuk kembali ke kampung halamannya di Kerinchi, Batam, karena hampir semua anggota keluarganya sudah pulang.

"Awalnya kami berencana pulang bersama tapi gaji saya datang agak terlambat. Keluarga saya yang lain pulang kemarin hari Rabu," katanya sambil berkata bahwa dia tidak punya rencana untuk kembali.

Baca Juga: Seorang Perempuan di Temukan Tak Bernyawa di Kali Matoa Dalam Keadaan Terapung

Rani mengatakan gajinya hanya RM1.000 (S$318) tidak sanggup untuk menggantikan biaya yang digunakan setiap bulannya.

Malaysia telah memasang kawat berduri sesudah ada delapan orang menyerobot masuk melewati Selat Johor.

Baca Juga: Ini 12 Nama Zodiak Dalam Astrologi Menurut Tanggal dan Bulan Lahir

Malaysia mengamankan sindikat kaya uang yang menolong para pekerja asing ilegal menghindari hukum.

Konsul Sosial Budaya Indonesia Johor Baru Mohamad Rizali Noor mengatakan mereka sudah mengontrol keadaan di terminal feri Stulang Laut dan Pasir Gudang.

"Kami mengantisipasi kerumunan besar dalam beberapa hari terakhir program. Kami telah mengerahkan staf kami untuk memantau situasi di kedua terminal dan untuk membantu mereka yang membutuhkan bantuan," ujarnya.

Bagi WNA yang hendak kembali bersama dengan Kapal Feri,diberikan beberapa prosedur.

Baca Juga: Ini Jadwal Pertandingan Perempatan Final Piala Presiden 2022

"Mereka yang ingin kembali ke rumah perlu mendapatkan memo check-out dari Departemen Imigrasi Malaysia setelah membayar senyawa yang diperlukan. Mereka kemudian dapat berangkat dari terminal feri Stulang Laut atau Pasir Gudang," ungkapnya.

Program kalibrasi ulang yang membuat imigran ilegal untuk pulang secara sukarela dimulai pada November 2020 dan batas waktunya berakhir pada 30 Juni tahun lalu.

Namun kemudian waktunya diperpanjang hingga 30 Desember 2021, kemudian lanjut diperpanjang lagi hingga 30 Juni tahun ini.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Hamzah Zainudin mengatakan akan mengambil tindakan terhadap mereka yang melakukan pelanggaran setelah berakhirnya program kalibrasi ulang.

Dia mengatakan pemerintah telah memberi orang asing waktu yang cukup untuk kembali ke rumah dan bahwa Departemen Imigrasi akan melakukan operasi besar-besaran untuk menangkap orang asing yang tidak berdokumen setelah program berakhir.

Sikap keras Malaysia terhadap imigran ilegal meningkatkan risiko pembentukan kluster Covid-19 baru

Tindakan keras Malaysia terhadap migran tidak berdokumen menimbulkan kekhawatiran apakah mereka akan divaksinasi***

Artikel ini telah tayang di portal straitstimes.com dengan judul "Ribuan orang asing di Malaysia buru-buru pergi sebelum penegakan hukum ilegal dimulai"

https://www.straitstimes.com/asia/se-asia/thousands-of-foreigners-in-malaysia-rush-to-leave-before-enforcement-on-illegals-starts

 

 

Editor: Agustinus Abatan

Sumber: straitstimes.com

Tags

Terkini

Terpopuler