Simak Penjelasan Terkait Serangan Jantung yang Mematikan

- 17 Desember 2022, 17:13 WIB
Foto : Serangan Jantung/pmjnews
Foto : Serangan Jantung/pmjnews /

Realitasttu.com - Para peneliti dalam sebuah studi dari Harvard Medical School, menemukan bahwa serangan jantung yang menyerang di Pagi hari, disebabkan karena 20 persen lebih banyak jaringan jantung yang mati.

Studi tersebut ditemukan pada tahun 2011 yang diterbitkan pada jurnal Heart, dimana menunjukkan bahwa serangan jantung yang terjadi antara jam enam pagi sampai siang hari itu paling mematikan.

"Dalam penelitian kami, peristiwa yang terjadi di pagi hari dikaitkan dengan lebih banyak kerusakan. Keterkaitan tersebut bisa dibilang cukup kuat," ungkap penulis utama studi, Borja Ibanez seperti dilansir laman Express, yang dikutip pmjnews.com.

Studi dari Harvard Medical School ini termasuk kajian pertama yang menarik hubungan kuat antara ritme sirkadian dan risiko serangan jantung. Kini, ada banyak studi lanjutan yang memperkuat temuan itu.

Baca Juga: WNA Asal Amerika Serikat Ditetapkan Sebagai Tersangka di Indonesia

Pada 2020, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Trend in Endocrinology and Metabolism menunjukkan bahwa ketidakteraturan sistem sirkadian yang disebabkan oleh gaya hidup modern berdampak buruk pada fungsi kardiovaskuler.

Diyakini pada pagi hari, sistem sirkadian mengirimkan sel PAI-1 dalam jumlah yang lebih tinggi, yang mencegah pemecahan gumpalan darah. Semakin tinggi kadar sel PAI-1, semakin besar risiko pembentukan bekuan darah yang menyebabkan serangan jantung.

Studi tersebut juga menetapkan bahwa pasien yang mengalami serangan jantung antara pukul enam pagi dan siang hari memiliki tingkat sel PAI-1 yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang mengalami serangan jantung di kemudian hari.

Baca Juga: Utang Luar Negeri Menurun di Bawah Kepemimpinan Joko Widodo

Halaman:

Editor: Agustinus Abatan

Sumber: pmjnews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x