Tujuannya, kata Ambros, agar memastikan seluruh sekolah di Kabupaten Sikka bahwa para siswa tetap mengikuti UAS seperti biasa.
"Kami sudah tugaskan Koordinator Pengawas di Kabupaten Sikka untuk memastikan siswa-siswi tetap mengikuti ujian sekolah,” tegas Ambros, Sabtu (20/4) dikutip dari nttzoom.com.
Baca Juga: Johny Asadoma Daftar di PSI Sebagai Bakal Calon Gubernur NTT Periode 2024-2029
Mantan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi NTT itu menegaskan, tunggakan atau kendala iuran komite sekolah itu adalah urusan antara orangtua dan pihak sekolah.
Sementara siswa, tugas mereka adalah mendapatkan pendidikan yang layak, dan tidak boleh ada siswa yang dipulangkan hanya karena uiran komite sekolah.
"Itu urusan antara orangtua murid dan pihak sekolah. Iuran komite yang belum dibayar adalah urusan orangtua, bukan urusan siswa. Jadi sekolah jangan usir siswa pada saat UAS itu tiba. Dan, di Sikka mereka siswa-siswi tersebut besoknya kembali mengikuti ujian,” tegasnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Hari Senin 22 April 2024
Ambros juga menegaskan Dinas Pendidikan NTT dalam waktu dekat akan segera mengeluarkan surat edaran kepada seluruh sekolah di Provinsi NTT agar tidak terjadi lagi kejadian seperti ini.
Disebutkan, surat edaran tersebut jika dikeluarkan dan masih ada pihak sekolah yang mengusir siswa hanya karena tidak melunasi iuran komite, akan ditindak tegas dengan diberikan sanksi khusus bagi kepala sekolah (Kepsek) maupun guru-guru yang ada.
“Kami segera mengeluarkan surat penegasan kepada sekolah-sekolah agar tidak boleh terulang kejadian seperti itu. Sanksi itu tentu diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” timpalnya.***