Anak Terbiasa Minum Susu Berperisa, Bahaya Diabetes mengintai

- 19 Februari 2024, 11:20 WIB
Ilustrasi Minuman Beperisa.
Ilustrasi Minuman Beperisa. /Dok. /

Realitasttu.com - Peningkatan konsumsi gula, garam, dan lemak telah menjadi perhatian utama di Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya diabetes dan obesitas, terutama pada anak-anak dan remaja. 

Dilansir dari laporan IDAI, pada penelitian yang dilakukan di Bali terhadap anak berusia 12-14 tahun ditemukan setidaknya 3 persen anak dari 431 subyek mengalami diabetes melitus (DM) tipe dua. Dari jumlah itu, sebanyak 76,9 persen mengalami obesitas.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Muhammad Faizi mengatakan kasus diabetes melitus tipe dua pada anak semakin banyak dilaporkan. 

Baca Juga: Waspada Susu Kental Manis Picu Stunting Pada Anak

Usianya pun semakin muda. Dari laporan yang diterima oleh IDAI, usia anak dengan diabetes melitus (DM) tipe dua ditemukan pada usia enam tahun.

”DM tipe dua ini sangat berkaitan dengan gaya hidup. Biasanya DM tipe dua ini ditemukan pada anak yang gemuk,” katanya melalui rilis yang diterima media ini, 19 Februari 2024.

Oleh karena itu, peningkatan kesadaran dan pencegahan terhadap kebiasaan konsumsi gula berlebihan menjadi sangat penting untuk menanggulangi lonjakan kasus PTM di Indonesia.

Baca Juga: Simak Sejumlah Manfaat Ikan Teri Bagi Kesehatan Tubuh

Kebiasaan konsumsi makanan dan minuman yang tinggi kandungan gula misalnya, seperti susu kental manis ataupun susu berperisa lainnya, adalah pemicu kebiasaan makan yang keliru pada anak-anak. Tidak hanya beresiko terhadap obesitas dan diabetes, tapi juga tumbuh kembang anak dalam jangka panjang.

Halaman:

Editor: Alfridus Ciompah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x