Realitasttu.com - Belasan pelajar SMP dan SMA asal Desa Kiuola, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mengalami kesulitan pergi ke sekolah karena ketiadaan jembatan penghubung dari wilayah mereka ke sekolah yang terletak di Kota Kecamatan.
Siswa - siswi SMP dan SMA dari Desa Kiuloa harus rela menyebarang arus banjir di kali Kiuola untuk bisa sampai ke sekolah mereka di Noemuti. Tantangan ini harus dihadapi anak - anak setiap tahun, saat musim penghujan tiba karena belum ada jembatan yang dibangun pemerintah.
Terpantau di lokasi, sejumlah siswa sekolah hanya menenteng sepatu dan berjalan tanpa alas kaki melewati arus banjir. Setelah lolos sampai ke seberang kali baru masing - masing mengenakan sepatu untuk melanjutkan perjalanan ke sekolah mereka.
Baca Juga: Warga Desa Kiuola Terisolir Akibat Ketiadaan Jembatan
Saat jam pulang sekolah dan kondisi cuaca mulai turun hujan, para siswa harus bergegas dengan cepat menyebrang agar tidak terhalang arus banjir besar. Namun kerap kali bila kondisi banjir di kali sudah mulai tinggi, maka siswa - siswi ini harus rela menahan lapar menunggu turunnya arus banjir baru bisa menyebrang ke wilayah meraka.
Salah satu siswa SMA Dionisius Solo yang sempat dijumpai saat hendak ke sekolah Kamis, 21 Maret 2024 berkisah sedih tentang kondisi mereka yang dihadapi selama proses mengejar ilmu.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Hari Kamis 21 Maret 2024
"Kami sangat kesulitan untuk sebrang ke Sekolah dengan musim hujan begini, kadang kalau banjir terlalu lama kami tidak bisa ke sekolah lagi karena sudah sangat terlambat, jadi terpaksa kami harus kembali ke rumah," kisahnya.***