BMKG Himbau Masyarakat Waspada Dengan Kekeringan Air Akibat Kemarau

- 5 Juli 2022, 14:38 WIB
Ilustrasi musim panas/pixabay
Ilustrasi musim panas/pixabay /

Realitasttu.com - Laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa 37,7 persen wilayah Tanah Air sudah memasuki musim panas atau kemarau.

Dalam memasuki musim panas tahun ini ada satu daerah yang sudah tidak mengalami hujan selama dua bulan lebih.

"Saat ini sekitar 37,7 persen dari jumlah ZOM (Zona Musim) yang ada di Indonesia mengalami musim kemarau dan satu daerah tidak mengalami hujan lebih dari 2 bulan. Waspada dampak kurang hujan!," demikian tulis BMKG dalam keterangannya, Senin 4 Juli 2022.

Baca Juga: Perayaan HUT Bhayangkara di Polres TTU Berlangsung Virtual

Pada kesempatan yang sama, BMKG telah mengadakan pantauan di 3.707 pos pengamatan hujan. Daerah yang mengalami musim panas yang paling ekstrim yakni ada satu lokasi serta kemarau panjang di 15 lokasi.

Sedangkan kemarau menengah terdapat di 167 lokasi, kemarau pendek 190 lokasi, kemarau sangat pendek terdapat di 2.087 lokasi serta wilayah yang masih ada hujan sebanyak 1.246 lokasi.

Baca Juga: Pempov NTT Tempatkan Petugas Jaga Obyek Wisata Alam Fatumnasi

BMKG mengatakan, Daerah yang mengalami musim panas meliputi Aceh bagian utara serta timur, Sumatera bagian utara, sebagian Riau, pesisir utta banten, pesisir utara Jawa Barat, Sebagian Jawa Tengah serta sebagian Jawa Timur, Bali, sebagian besar NTB, sebagian besar NTT, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah bagian barat, Sulawesi Utara bagian selatan, Papua Barat bagian utara, dan sebagian Papua.

"Daerah yang sudah lama tidak mengalami hujan hingga berada pada kategori panjang ekstrem yakni ada di NTT Rambangaru - Sumba Timur (93 hari)," terang BMKG.

Halaman:

Editor: Agustinus Abatan

Sumber: pmjnews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x