Jalan Masuk SMPN Oetulu, TTU di Blokir Para Perintis, Meminta Kepala Sekolah Merekrut Kembali Para Guru Komite

- 4 Agustus 2023, 16:09 WIB
Para Perintis blokir jalan masuk SMPN Oetulu. Meminta Kepala sekolah Merekrut kembali Guru Komite.
Para Perintis blokir jalan masuk SMPN Oetulu. Meminta Kepala sekolah Merekrut kembali Guru Komite. /Fridus Ciompah /Realitasttu.com

 

Realitasttu.com - Jalan masuk Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Oetulu, Desa Oetulu, Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), di blokir pada, Jumat, 4 Agustus 2023 pagi.

Terpantau pemblokiran jalan itu dilakukan oleh tokoh pemuda bersama para guru komite yang dinonaktifkan di SMPN Oetulu.

Yustinus Moensaku salah satu guru komite yang di dinonaktifkan mengatakan, aksi pemblokiran jalan itu dilakukan karena dirinya dan teman-teman guru komite lainnya sebagai anak pribumi dan perintis SMPN Oetulu diberhentikan oleh Kepala Sekolah Donatus Mau.

Baca Juga: Breaking News : Warga Blokir Jalan Masuk SMPN Oetulu

"Terkait dengan pemblokiran sekolah ini, yang pertama adalah sekolah ini adalah milik masyarakat Desa Oetulu yang mana waktu itu tahun 2013, kami para anak-anak asli dari Desa Oetulu berinisiatif bersama orang tua untuk mendirikan sekolah ini. Dan kami-kami ini adalah pejuang dan perintis bahkan hibah tanah untuk membangun sekolah untuk desa Oetulu. Dalam perjalanan dari komite datang ke kontrak dan akhirnya kepala sekolah yang baru ini atas nama Bapak Donatus Mau, yang sejak dipindahkan ke SMP Negeri Oetulu, kami semua perintis teman-teman dari 2013 sekarang kami semua dinonaktifkan," ujarnya pada, Jumat 4 Agustus 2023.

Pada kesempatan itu Yustinus menuturkan, aksi tersebut dilakukan agar mereka mendapatkan kejelasan dari Kepala Sekolah terkait nasib mereka.

"Oleh karena itu pada kesempatan ini, kami datang meminta kejelasan terkait nasib kami. Karena setiap kali kami datang menghadap kepala sekolah, beliau (Kepsek) hanya memberikan informasi atau pernyataan bahwa masih konsultasi ke Dinas, sudah satu tahun lebih ini nasib kami belum jelas," jelasnya.

Baca Juga: GMNI Lakukan Kegiatan Kemah Kerja Marhaenis di Desa Oetulu

Pasalnya lanjut Yustinus, saat dirinya dan teman-teman dinonaktifkan tanpa suatu forum atau rapat bersama dewan komite.

"Pemberhentian ini untuk secara formal rapat bersama dewan komite ataupun orang tua tidak ada. Pemberhentian ini kami menilai bahwa tidak adil buat kami. Karena pemberhentian ini dia (Kepsek) sampaikan lewat media saja, atau kita ketemu di jalan dia (Kepsek) sampaikan dengan berbagai macam alasan, maka kami dinonaktifkan di rumah. Bahkan kami datang ke sekolah, kami ke rumah Kepala Sekolah, itupun beliau tidak mau menerima kami lagi di sekolah," katanya.

Sehingga Yustinus menambahkan, aksi tersebut dilakukan agar pihak Dinas juga dapat melihat persoalan terkait nasib para guru yang di nonaktifkan oleh Kepala Sekolah.

Baca Juga: Oknum Anggota KPU TTU Lukas Neno OKI Mantap Berpisah Dengan Wanita yang Mendampinginya Saat Masa Sulit

"Oleh karena itu kami datang, kami blokir jalan ini agar Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara khususnya Dinas Pendidikan untuk bisa turun dan lihat kondisi yang ada di Desa Oetulu ini," tuturnya.

Pada kesempatan itu Yosep Oesila salah satu Guru yang dinonaktifkan juga mengatakan, dasar dari aksi itu ada harapan besar untuk mereka di rekrut kembali.

Pasalnya, mereka adalah perintis sekolah dan telah mengajar lama bisa berpeluang diangkat menjadi PPPK di tahun 2023.

Baca Juga: Songsong HDKD, Rutan Kefamenanu Laksanakan Donor Darah

"Dasar yang pertama kami berpikir bahwa kami punya satu kesempatan dalam hal ini, mungkin kami bisa di rekrut jadi PPPK di tahun 2023," tuturnya.

"dan yang berikut juga punya Nomor Unit Tenaga Kependidikan sejak tahun 2015, sehingga kami memohon kepada Dinas Kependidikan untuk perhatikan ini," tambahnya.

Klarifikasi Kepala Sekolah

Terpisah Kepala Sekolah SMPN Oetulu, Donatus Mau saat di konfirmasi media ini membantah bahwa saat dirinya menjabat sebagai Kepala Sekolah tidak ada guru komite dan status pada guru itu adalah  Pegawai Tidak Tetap (PTT) atau kontrak.

"Saat saya bertugas Maret 2022, tidak ada status guru komite disitu. Teman-teman sekarang yang ada blokir jalan saat itu status mereka kontrak atau PTT sehingga mereka di kasih kesempatan untuk menunggu hasil tes, mereka di rumahkan. Jadi tidak ada pegawai komite saat saya bertuga disana," bantahnya saat di konfirmasi via handphone pada Jumat, 4 Agustus 2023.

Baca Juga: Usut Tuntas Kasus Dugaan Korupsi BPBD TTU, Jaksa Geledah Rumah Kepala BPBD

Pada kesempatan itu dirinya juga menjelaskan terkait kesempatan untuk para eks PTT masuk mengajar kembali ini kata dia, saat itu sudah audens dengan Pak Bupati bahwa harus merekrut kembali teman-teman eks PTT.

Dan kata dia kewenangan di kembalikan kepada Kepala Sekolah, namun semua harus disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

"Kami ASN ada 9 orang, 1 PPPK dan 8 PNS. Jadi dengan tiga rombel, kelas 1 sampai kelas 3 masing-masing 1 rombel. Maka pendistribusian jam untuk PNS saja tidak cukup. Kita berusaha bagaimana karena teman-teman sekarang ada yang tes PPG, ada yang sertifikasi ada yang mau daftar guru penggerak, ini butuh jam harus terpenuhi 24 jam," jelasnya.

Baca Juga: Upah PPPK Nakes di TTU Tak Kunjung Dibayar, PMKRI Kefamenanu Menduga Pemerintah Sengaja Tidak Bayar

Dirinya juga menjelaskan, untuk eks guru PTT tidak ada kesempatan bagi mereka untuk dapat mengajar di SMPN Oetulu, pasalnya rombel terbatas.

"Rombel terbatas. Contohnya tiga rombel, Guru Bahasa Indonesia ada empat orang itu ade bayangkan seperti apa? sementara PNS yang ada sekarang dituntut untuk 24 jam, bersertifikasi harus 24 jam, " katanya menjawab pertanyaan wartawan, terkait kesempatan bagi eks guru PTT di SMPN Oetulu yang dirumahkan atau dinonaktifkan.***








Editor: Alfridus Ciompah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah