Uang Komite Jadi Problem Setiap Tahun, Kadis Pendidikan Provinsi NTT Segera Surati Pihak Sekolah

- 22 April 2024, 05:22 WIB
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Ambrosius Kodo akan menyurati seluruh sekolah di untuk problematika uang iuran komite yang terjadi setiap tahun.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Ambrosius Kodo akan menyurati seluruh sekolah di untuk problematika uang iuran komite yang terjadi setiap tahun. /Harian Timor/

Realitasttu.com - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ambrosius Kodo segera menyurati sekolah-sekolah di NTT. 

Hal ini akan dilakukan buntut polemik uang iuran komite yang selalu menjadi persoalan setiap tahun ketika Ujian Akhir Sekolah (UAS). 

Hal itu selalu menjadi persoalan di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga: Horoskop Taurus Hari Senin 22 April 2024

Dikatakan Ambrosius Problematika pendidikan di provinsi NTT ini tidak kunjung selesai. Padahal, mestinya uiran komite itu menjadi urusan penyelesaian antara orangtua dengan pihak sekolah. 

Bukan pihak sekolah dengan kewenangannya mengusir siswa saat hendak mengikuti UAS karena tidak melunasi uiran komite.

Seperti yang terjadi pada beberapa hari lalu di salah satu sekolah di Maumere, Kabupaten Sikka. Seorang siswa dipulangkan pada saat UAS berlangsung lantaran belum melunasi uiran komite sekolah sebesar Rp50 ribu.

Baca Juga: Dibawah Ini Ada Sederet Manfaat Daun Ubi Jalar Bagi Kesehatan Tubuh, Simak Ulasannya

Ambrosius membenarkan adanya kejadian tersebut. Ambros menyebut, sebagai Kadis, dirinya telah mengambil keputusan untuk menugaskan pengawas di Kabupaten Sikka demi menyelesaikan persoalan tersebut.

Tujuannya, kata Ambros, agar memastikan seluruh sekolah di Kabupaten Sikka bahwa para siswa tetap mengikuti UAS seperti biasa.

"Kami sudah tugaskan Koordinator Pengawas di Kabupaten Sikka untuk memastikan siswa-siswi tetap mengikuti ujian sekolah,” tegas Ambros, Sabtu (20/4) dikutip dari nttzoom.com.

Baca Juga: Johny Asadoma Daftar di PSI Sebagai Bakal Calon Gubernur NTT Periode 2024-2029

Mantan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi NTT itu menegaskan, tunggakan atau kendala iuran komite sekolah itu adalah urusan antara orangtua dan pihak sekolah. 

Sementara siswa, tugas mereka adalah mendapatkan pendidikan yang layak, dan tidak boleh ada siswa yang dipulangkan hanya karena uiran komite sekolah.

"Itu urusan antara orangtua murid dan pihak sekolah. Iuran komite yang belum dibayar adalah urusan orangtua, bukan urusan siswa. Jadi sekolah jangan usir siswa pada saat UAS itu tiba. Dan, di Sikka mereka siswa-siswi tersebut besoknya kembali mengikuti ujian,” tegasnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Hari Senin 22 April 2024

Ambros juga menegaskan Dinas Pendidikan NTT dalam waktu dekat akan segera mengeluarkan surat edaran kepada seluruh sekolah di Provinsi NTT agar tidak terjadi lagi kejadian seperti ini. 

Disebutkan, surat edaran tersebut jika dikeluarkan dan masih ada pihak sekolah yang mengusir siswa hanya karena tidak melunasi iuran komite, akan ditindak tegas dengan diberikan sanksi khusus bagi kepala sekolah (Kepsek) maupun guru-guru yang ada.

“Kami segera mengeluarkan surat  penegasan kepada sekolah-sekolah agar tidak boleh terulang kejadian seperti itu. Sanksi itu tentu diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” timpalnya.***

 

 

 

 

Editor: Alfridus Ciompah

Sumber: nttzoom.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah